Apakah Yang Dimaksud Apresiasi Karya Seni Rupa Dua Dimensi Dan Bagaimana Cara Untuk Mengapresiasikannya?
Apresiasi karya seni rupa dua dimensi dapat dilihat dari kacamata si pelihat. Apabila karya tersebut berhasil menarik perhatian oleh beberapa orang maka hasil karya tersebut adalah istimewa.
Dengan demikian, akan muncul sebuah pertanyaan yang mengarah kepada si pelukis, apa keinginan menciptakan karya tersebut.
Bisa Juga muncul pertanyaan mengapa Anda sangat mencintai hasil karya dari pelukis tersebut?
Manusia berada pada dunia dimensi, oleh sebab itu terdapat beberapa pelukis yang melahirkan karya dua dimensi yang akan menjadi gambar penuh arti.
Cara Mengapresiasi Seni Rupa Dua Dimensi
Apresiasi karya seni rupa dua dimensi agar lebih detail, maka Anda harus bisa mengamati objeknya berdasarkan sudut pandang sebagai seorang pelukis.
Inilah yang harus pelukis lakukan untuk mengetahui kualitas lukisan yang akan dibuatnya.
pelukis harus melakukan analisis, poin tersebut adalah sebagai berikut, yaitu
- Dengan menggunakan bahan berkualitas dalam menciptakan karya dua dimensi.
- Kemudian teknik apa saja yang harus dipakai dalam menciptakan karya yang sangat istimewa.
- Peralatan apa saja yang harus dipakai agar menghasilkan karya yang bagus.
- Kemudian unsur apa saja yang harus digunakan dalam menghasilkan karya seni rupa tersebut.
- Lalu objek apa saja yang akan hadir dalam karya tersebut.
- Kemudian unsur dan penataannya juga perlu di perhitungkan.
- Apakah diciptakan untuk hiasan semata atau dapat berfungsi menjadi benda pakai?
- Menciptakan karya yang seperti apa agar menarik perhatian publik.
Nah, itulah beberapa cara dalam mengapresiasikan sebuah karya seni agar lukisan di minati oleh banyak orang.
Berbagai Jenis Karya Seni
Apresiasi karya seni rupa dua dimensi jika dilihat berdasarkan teknik dan caranya, tentunya sangat membutuhkan sebuah ilmu.
Dengan demikian, ketika menuangkannya dalam bentuk lukisan akan diminati dan di nikmati hasilnya oleh semua orang.
Sebagai pelukis setidaknya telah menguasai dasar dalam melukis seperti
Berdasarkan berbagai cara dan teknik untuk mengapresiasi karya seni rupa dua dimensi di atas dapat disadari bahwa ternyata kita membutuhkan pengetahuan lebih pula agar dapat mengapresiasi karya dengan lebih baik. Setidaknya kita harus mengetahui jenis, fungsi, alat, teknik, nilai estetis, dan berbagai aspek lain agar dapat melakukan apresiasi karya seni rupa dua dimensi dengan baik.
Kita dapat memulainya dengan mengenal beberapa ragam jenis karya seni rupa dua dimensi yang akan dipaparkan di bawah ini.
Berdasarkan bahannya, ragam jenis karya seni rupa dua dimensi meliputi:
- seni kriya kulit,
- kriya logam,
- kriya kayu, dan sebagainya.
Sementara itu, berdasarkan tekniknya terdapat karya seni:
- batik,
- seni ukir,
- seni pahat,
- kriya anyam, dan sebagainya.
Selanjutnya, pengkategorian jenis karya seni rupa berdasarkan waktu perkembangannya, meliputi:
- karya seni rupa pra sejarah,
- tradisional,
- klasik,
- modern,
- pos modern,
- kontemporer, dan sebagainya.
Selain berdasarkan bahan, teknik, dan waktu, karya seni rupa dapat dikategorikan juga berdasarkan fungsi atau tujuan pembuatannya. Melalui pengategorian berdasarkan fungsi ini kita mengenal karya seni rupa terapan dan seni rupa murni untuk membedakan kegunaan praktis dari karya seni rupa tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan (fungsi) khusus kita dapat mengategorikan karya seni rupa yang memiliki fungsi sosial, ekspresi, pendidikan, keagamaan, dan sebagainya.
Pengategorian karya ini sangat kita perlukan terutama dalam kegiatan kritik dan apresiasi. Mengapa kita harus melakukan pengategorian tersebut? Karena setiap jenis karya membutuhkan fokus atau perhatian berbeda pula.
Contohnya, kita tidak dapat membandingkan karya seni rupa tradisional dengan karya modern. Jika hal tersebut dilakukan, maka akan ada kesenjangan apresiasi meliputi berbagai teknologi baru yang kemungkinan serba mengalahkan karya tradisional. Keduanya tidak ada yang lebih baik maupun lebih buruk. Apresiasi apalagi kritik seni haruslah objektif dan adil.
Nilai Estetis Karya Seni Rupa Dua Dimensi
Nilai estetis, identik dengan keindahan dan keunikan sebuah karya seni rupa. Boleh dibilang memang benar seperti itu, namun keindahan bukanlah satu-satunya nilai estetis. Nilai estetis sebuah karya seni rupa terutama dipengaruhi oleh keharmonisan dan keselarasan penataan unsur-unsur rupanya.
Nilai estetis dapat juga bersifat subjektif sesuai selera orang yang melihatnya. Pengalaman pribadi, lingkungan, dan budaya di mana seseorang tinggal dapat menyebabkan nilai estetis sebuah karya seni rupa berbeda antara satu orang dengan orang yang lainnya.
Sebuah karya seni rupa menjadi indah dan unik karena kemampuan perupanya memilih dan memvisualisaikan objek pada bidang garapannya melalui pengolahan unsur-unsur rupa. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui dan mampu membedakan berbagai unsur-unsur rupa yang terdapat pada karya agar dapat mengapresiasinya dengan baik.
Medium Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi
Perwujudan sebuah karya seni rupa sangat dipengaruhi medium yang digunakan dalam proses pembuatan karya tersebut. Apa itu medium? Medium berasal dari kata “media” yang berarti perantara. Istilah medium biasanya digunakan untuk menyebut berbagai hal yang berhubungan dengan bahan (termasuk alat dan teknik) yang dipakai dalam berkarya seni (Susanto, 2011).
Keterampilan dalam mengolah bahan, menggunakan alat, dan penguasaan teknik yang baik sangat diperlukan untuk mewujudkan sebuah karya seni yang berkualitas. Oleh karena itu, hilangkan asosiasi bahwa keterampilan mewujudkan karya yang berkualitas berkaitan langsung dengan bakat seseorang. Keterampilan tersebut sebetulnya dipengaruhi oleh ketekunan dalam berlatih. Hanya saja mungkin beberapa orang sudah gemar berlatih sendiri tanpa menjadi beban sedari dulu.
Setiap jenis karya seni rupa menggunakan medium yang khas dalam proses perwujudannya. Beitu juga dalam berkarya seni rupa dua dimensi. Berkat kekhasannya itulah pengategorian karya seni rupa dua dimensi yang dinamai sesuai dengan bahan atau teknik pembuatannya.
Ambil contoh seni lukis, medium yang umum dikenal dalam berkarya seni lukis adalah kuas, kanvas, dan cat. Perupa menyapukan cat menggunakan kuas pada permukaan kanvas untuk menciptakan bentuk-bentuk yang unik. Selain kanvas, medium lain juga dapat digunakan untuk berkarya lukisan. Terdapat pula lukisan yang menggunakan medium papan kayu (board), kertas, kaca, dan sebagainya. Jenis cat yang digunakan dalam melukis juga sangat banyak, ada yang berbasis air, ada yang berbasis minyak, ada yang berbentuk padat, dan ada juga yang berbentuk cair.
Penggunaan alat, bahan, dan teknik dalam proses pembuatan karya seni lukis dapat menyebabkan efek visualisasi yang berbeda-beda pula. Adakalanya kita dengan mudah mengetahui medium yang digunakan dalam berkarya seni lukis, tetapi ada kalanya kita sulit untuk membedakan penggunaan alat, bahan, dan teknik pada sebuah karya seni lukis terutama jika hanya melihat gambar reproduksinya saja (dari buku katalog atau layar smartphone).
Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi
Berkarya seni rupa dua dimensi adalah kegiatan (proses) menggunakan alat dan bahan tertentu melalui keterampilan teknik berkarya seni rupa untuk memvisualisasikan gagasan, pikiran, dan atau perasaan seorang perupa pada bidang dua dimensi. Berikut adalah beberapa langkah sederhana yang dapat diikuti untuk mulai berkarya seni rupa dua dimensi.
- Mencari ide atau gagasan berkarya
- Menuangkan ide atau gagasan berkarya ke dalam sketsa
- Memindahkan sketsa ke atas kanvas
- Mempresentasikan karya seni
Gunakanlah salah satu alat, bahan, dan teknik yang pernah pernah kita pelajari. Jika sudah, cobalah berkarya kembali menggunakan objek, alat, bahan, dan teknik yang berbeda-beda. Rasakan dan kemukakan objek mana yang paling menarik perhatian kita. Alat, bahan dan teknik apa yang paling kita sukai? Setelah itu coba kembangkan objek yang ingin kita lukis dan jika perlu coba kombinasi alat dan bahan lainnya agar kita dapat mengembangkan kreativitas karya seni rupa kita.